Hotel Peduli Konservasi "Help Us Conserve"

Sebenarnya sudah lama saya mengamati hal ini saat menginap dari hotel ke hotel di luar kota. Kepedulian soal konservasi diingatkan oleh pihak manajemen hotel tentang penggunaan air bersih dari kamar mandi.
Jika anda mengamati, terdapat ragam brosur penawaran di dalam kamar hotel yang biasanya terdiri dari penawaran menu makanan, penggunaan gym dan kolam renang, pijat spa, channel tv, dan layanan lainnya. Namun diantaranya terdapat brosur bertitle “Help Us Conserve” bergambar air menetes diatas daun. Brosur ini bukan bagian layanan hotel tapi bagian dari advokasi peduli lingkungan tentang penggunaan air bersih di dalam hotel. Tentu ragam brosur soal konservasi ini berbeda-beda tergantung hotel masing-masing.
Apa maksud dari brosur “Help Us Conserve” tersebut? Coba anda baca di picture di tulisan ini dan saya coba menjelaskan maksudnya. Pada brosur atau gambar ini, ada anjuran untuk bijak menggunakan handuk dan linens (selimut tebal) terkait penggunaan air bersih.
Setiap kamar hotel menyediakan 2 pasang handuk dan tentunya selimut tidur di tiap kasurnya. Jumlah selimut tergantung jenis kamar apakah single bed atau double bed. Jika saya menggunakan handuk tiap pagi dan sore untuk mandi, maka saya pikir saya tidak harus mengganti handuk setiap saat. Dan jika saya tidur hanya untuk waktu malam saja tanpa ada aktifitas aneh2 di atas kasur, maka selimut kasur pun mungkin tidak kotor sehingga setiap hari tidak perlu minta ganti.
Urusannya dengan air bersih adalah soal seringnya pihak manajemen hotel akan mencuci handuk dan selimut tersebut jika pelanggan seperti saya selalu minta ganti handuk dan selimut. Anda bisa bayangkan seberapa banyak air dan deterjen akan terbuang sia-sia akibat penggunaan handuk dan selimut tadi. Ini tentunya berkaitan dengan ketersediaan sumber daya air di lingkungan hotel. Darimana sumber air didapatkan, apakah sumur bor dalam atau lewat operator PDAM? Dari mana pun sumber airnya ini berkaitan dengan ketersediaan sumber daya air di lingkungan yang mulai berkurang. Belum lagi persoalan air buangan deterjen yang mencemari lingkungan.
Pengambilan air secara berlebih sudah saatnya diatur oleh pemerintah. Beberapa Pemda sudah mengeluarkan peraturan daerah untuk pembatasan penggunaan sumur bor dan mengalihkan pengambilan sumbernya dari PDAM. Diluar itu, advokasi berisi anjuran peduli lingkungan melalui penggunaan air yang bijak harus terus dilakukan oleh siapapun.
Artinya saat ini pihak siapapun harus peduli terhadap kelestarian lingkungan, konservasi lingkungan.
Nah jika hotel saja sudah melakukan ini, bagaimana perilaku penggunaan handuk dan selimut kita di rumah?
Salam konservasi! Salam Hijau!
Ipehijau.