Menarik membaca Harian Kompas hari ini (24/4) mengenai energi terbarukan. Menyimak ucapan Menteri ESDM Sudirman Said beberapa waktu lalu, ia berkata akan memindah posisi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi di urutan pertama dalam stuktuktur organisasi Kementerian ESDM, dari paling bawah menjadi teratas di laman www.esdm.go.id.
Perubahan posisi ini ingin menunjukkan bahwa direktorat tersebut menjadi “nomor satu”. Ia ingin lebih mengedepankan pengembangan energi baru terbarukan ketimbang energi fosil, macam migas. Bagi dia, era migas sudah “selesai”. Energi baru terbarukan adalah masa depan. Saya sangat sepakat! 🙂
Sudirman Said juga mengataka bahwa dalam 10 tahun terakhir anggaran subsidi bahan bakar minyak, energi fosil suatu saat habis, sekitar Rp 2.600 triliun tetapi enggan menginvestasikan dana untuk energi baru terbarukan.
Saya jadi ingat saat2 dimana saya melihat sendiri bahwa masyarakat desa mengalami kesulitan saat harus membeli bahan bakar minyak untuk menyalakan genset. Padahal genset ini digunakan untuk menyalakan pompa yang digunakan untuk mengalirkan air bersih untuk keperluan minum dan masak.
Saya juga jadi ingat bahwa rekan saya, seorang pengusaha sekaligus green entrepreneur merasa kesulitan memasarkan produknya berupa kincir angin sebagai alternatif supply energi listrik di negeri ini dengan alasan banyak kesulitan kebijakan dan birokrasi dari pemerintah.
Kembali pada Sudirman Said, ia tak mau energi baru terbarukan sebagai sebuah alternatif, tetapi sebuah keharusan. Sekali lagi, energi baru terbarukan adalah masa depan energi di Indonesia.
Seiring dengan niat tersebut, Kementerian ESDM lantas menganggarkan dana yang lebih bagi direktorat jenderal tersebut. Pada APBN 2016 direktorat tersebut diberi porsi Rp 10 triliun atau 40 persen dari keseluruhan usulan anggaran Kementerian ESDM yang sebesar Rp 25 triliun. Jika terwujud maka ini adalah lompatan besar.
Nah sekarang saatnya pihak teknokrat, lembaga donor, pengusaha, masyarakat, dan pelaku lainnya untuk turut berkontribusi pada pemikiran dan upaya kreatif untuk mendukungnya.
Saya pikir energi baru terbarukan non fosil ini bakal mengurangi eksplorasi sumber daya alam dan pencemaran lingkungan. Tentunya ini akan membuat bumi menjadi lebih baik.
Salam Hijau! 🙂
Ipehijau