Pengolahan Air Gambut (Sederhana) Skala Rumah Tangga
Buku manual ini disediakan untuk menambah referensi bacaan pada Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) yang sumbernya diambil dari beberapa referensi bacaan, penelitian, dan pengalaman para ahli. Beberapa tulisan disesuaikan agar mudah dipahami dan dimengerti oleh pembaca.
Awal mula disusunnya buku ini adalah masalah keprihatinan pengelola program air minum pedesan yang melihat banyak sarana terbangun mengalami kerusakan dan tidak dipakai oleh masyarakat akibat kualitas air baku yang buruk. Masalah ketersediaan air minum sering terdapat kendala misalnya, lokasi pemukiman yang berjauhan, sehingga jika dibangun sistem pengolahan yang terpadu dengan sistem perpipaan membutuhkan biaya yang sangat besar. Belum lagi permasalahan mengenai kualitas sumber air, terutama di wilayah seperti Kalimantan dan Sumatera bagian Selatan yang mempunyai kandungan organik tinggi (biasa disebut Air Gambut). Air gambut menjadi masalah terutama karena kualitasnya yang tidak memenuhi standard air minum di Indonesia sesuai Permenkes No. 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
Detail mengenai pengolahan air gambut, silakan download disini: Pengolahan Air Gambut_Ipehijau
Catatan khusus:
Tantangan dalam pengolahan air gambut saat ini adalah belum adanya pakar atau tenaga ahli yang cukup kompeten dalam membuat perencanaan dan pelaksanaan konstruksi yang berkelanjutan. Saya pernah ketemu ahlinya yang pernah membuat instalasi pengolahan air gambut skala kabupaten di Kalimantan Selatan, sayangnya beliau saat ini sudah meninggal dunia. Salah satu hal yang saya pelajari dalam pengolahan air gambut ini adalah perlunya upaya konsisten bagi masyarakat atau pengelola sarana untuk melakukan kegiatan operasi dan pemeliharaan dengan cukup baik dan disiplin.
Salam,
Trimo Pamudji Al Djono
(Water & Sanitation Specialist, bekerja di organisasi pembangunan internasional)
Buku manual ini disediakan untuk menambah referensi bacaan pada Program PAMSIMAS yang sumbernya diambil dari beberapa referensi bacaan, penelitian, dan pengalaman para ahli. Beberapa tulisan disesuaikan agar mudah dipahami dan dimengerti oleh pembaca.
Awal mula disusunnya buku ini adalah masalah keprihatinan pengelola program air minum pedesan yang melihat banyak sarana terbangun mengalami kerusakan dan tidak dipakai oleh masyarakat akibat kualitas air baku yang buruk. Masalah ketersediaan air minum sering terdapat kendala misalnya, lokasi pemukiman yang berjauhan, sehingga jika dibangun sistem pengolahan yang terpadu dengan sistem perpipaan membutuhkan biaya yang sangat besar. Belum lagi permasalahan mengenai kualitas sumber air, terutama di wilayah seperti Kalimantan dan Sumatera bagian Selatan yang mempunyai kandungan organik tinggi (biasa disebut Air Gambut). Air gambut menjadi masalah terutama karena kualitasnya yang tidak memenuhi standard air minum di Indonesia sesuai Permenkes No. 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
Detail mengenai pengolahan air gambut, silakan download disini: Pengolahan Air Gambut_Ipehijau