Tulisan dibawah ini disadur dari Executive Summary dari Working Paper berjudul “Building strong WASH systems for the SDGs – Understanding the WASH system and its building blocks”. 

Bagi kami, Ipehijau dan pelaku pembangunan WASH di Indonesia merasa penting memahami makalah ini untuk membantu pemerintah pusat dan daerah berproses dalam pembangunan sektor WASH di Indonesia yang lebih kuat dan sehat.

Ringkasan

Makalah (working paper) ini adalah salah satu dari seri yang menjelaskan praktik dari IRC yang muncul untuk bekerja dengan dan memperkuat sistem WASH. Ini menjelaskan pemahaman kita berdasarkan tindakan tentang apa yang dibutuhkan untuk sistem WASH yang kuat dan sehat.

Makalah berfokus pada ‘apa’ dari praktik IRC: pemahaman kita tentang seperti apa sektor WASH yang sehat dan efektif, serta blok bangunan yang mendasar untuk meningkatkan dan mempertahankan pemberian layanan WASH.

IRC  menggunakan sistem WASH untuk menggambarkan semua pelaku, komponen dan fungsi yang diperlukan untuk memberikan layanan WASH. Sistem WASH mencakup semua aktor (orang dan institusi) dan semua faktor (infrastruktur, keuangan, kebijakan dan kondisi lingkungan) yang mempengaruhi dan mendorong sistem.

Pendekatan sistem bukanlah jenis intervensi khusus. Ini adalah filosofi tindakan, cara kerja yang menganggap kompleksitas dan sifat fundamental yang saling terkait di kenyataan. Alih-alih mencoba mengabaikan kompleksitas – misalnya, dengan berfokus pada proyek tertentu yang dibatasi waktu – pendekatan sistem melibatkannya, dengan keyakinan bahwa hal itu akan mengarah pada solusi yang lebih bermakna dan lebih berkelanjutan.

Terlibat dengan kompleksitas membutuhkan kemampuan untuk memecahkannya, sehingga dapat dikelola dan disederhanakan pada tingkat praktis yang dapat mendukung tindakan, sambil tetap mempertahankan perspektif sistem secara keseluruhan. Dengan menggabungkan berbagai alat dari ilmu kompleksitas dengan pengetahuan dan pengalaman di sektor WASH, kita dapat meningkatkan cara kerjanya.

Makalah ini menyajikan satu set sembilan blok bangunan sistem WASH (nine building blocks of WASH systems) yang dimaksudkan untuk mengurangi kompleksitas ke tingkat yang dapat dikelola, memungkinkan dan mendukung tindakan sementara tidak terlalu menyederhanakan kenyataan, atau mengabaikan keseluruhan sistem WASH yang lebih luas.

Dengan menilai kondisi masing-masing blok bangunan – institusi (intitutions), kebijakan dan legislasi (policy and legislation), keuangan (finance), regulasi dan akuntabilitas (regulation and accountability), pemantauan (monitoring), perencanaan (planning), infrastruktur (infrastructure), pengelolaan sumber daya air (water resource management), dan pembelajaran dan adaptasi (learning and adaptation) – dan keterkaitan di antara mereka, praktisi WASH dapat mengidentifikasi kelemahan poin dan targetkan intervensi mereka untuk efek yang lebih besar.

Theory of change for strengthening WASH Systems to improve lives (Source pic: IRC)

Makalah terlampir berfokus pada ‘bagaimana’ penguatan sistem; bagaimana berbagai aktor dalam sistem WASH dapat didukung untuk mengambil bagian dalam aksi kolektif yang mengarah pada penguatan sistem. Blok bangunan mendukung tindakan ini, terutama pada tahap analisis awal. Makalah ketiga membahas bagaimana memantau dan mengukur kekuatan sistem WASH, langkah penting dalam menilai efektivitas penguatan sistem kerja.

Yang juga relevan adalah Agenda Perubahan (Agenda for Change) peta jalan kabupaten untuk akses universal ke layanan berkelanjutan yang memberikan pendekatan yang lebih diterapkan untuk memperkuat sistem WASH dan blok bangunannya di tingkat kabupaten.

Salam,

Ipehijau

• Source: https://www.ircwash.org/washsystems
• Translated by: Ipehijau
• Buku versi English silakan download di:
  

  Model of the interaction of actors and factors that influence water service sustainability (Source:VALCOURT ET AL., 2018)

  Working Paper_Building Block_WASH System