Lindi adalah cairan yang telah kontak dengan limbah yang tersimpan di tempat pembuangan akhir (TPA). Ini terutama terjadi saat air hujan merembes ke lokasi TPA, tapi juga dari kelembaban yang melekat pada limbah itu sendiri atau – dalam kasus tempat pembuangan sampah yang tidak memadai. Penjelasan lainnya dikatakab bahwa lindi adalah cairan yang bergerak melalui atau mengalir dari tempat pengumpulan sampah atau tempat sampah yang terorganisir.
Beberapa lindi ada pada dirinya sendiri, biasanya akibat dekomposisi alami. Cairan dan bahan kimia yang telah dibuang juga ikut berkontribusi. Sumber lindi terbesar di kebanyakan tempat adalah air hujan. Saat hujan mulai di tempatal pengumpulan sampah, lindi segera mulai terbentuk. Jika limpasan ini tidak dikelola dengan benar maka beresiko pencampuran (polusi) dengan air tanah di dekat lokasi. Hal ini dapat menimbulkan konsekuensi yang buruk pada lingkungan setempat, terutama jika lindi TPA beracun atau mengandung bahan kimia berbahaya, dan berpotensi mempengaruhi ekosistem sungai, sungai, dan laut.
(Gambar: Cairan lindi yang mengalir di permukaan tanah dari tumpukan sampah)
Bagaimana terbentuknya
Sumber lindi yang paling umum adalah penyaringan air hujan melalui tempat pembuangan akhir (TPA) dan bakteri pembantu dalam proses dekomposisi. Bila bahan organik rusak atau terurai, dibutuhkan oksigen pada saat terdapat air mulai tercampur di dalamnya, banyak hal yang terjadi dalam proses kimia lebih cepat. Kecuali tempat pembuangan tertutup, airh hujan tidak dapat dihindari.
Biasanya memang sudah ada cairan di dalam sampah tersebut, atau secara bertahap mengikuti berjalannya waktu. Beberapa sampah, terutama produk makanan akan kehilangan kelembaban saat rusak. Limbah kimia seringkali juga terjadi munculnya lindi, seperti dari baterai bekas, peralatan elektronik, atau pembersih rumah tangga. Karena tempat sampah biasanya berada pada posisi yang tetap dan tidak bergerak, cairan cenderung masuk mengalir dan bercampur aduk satu sama lain.
Lindi mungkin hampir tidak berbahaya atau berbahaya beracun tergantung pada apa yang ada di tempat pembuangan akhir, tapi bagaimanapun juga, itu biasanya memiliki konsentrasi nitrogen, besi, karbon organik, mangan, klorida dan fenol yang tinggi. Bahan kimia lain, termasuk pestisida, pelarut dan logam berat, mungkin juga ada. Leachate sering berwarna hitam atau kuning saat pertama kali meninggalkan tempat tersebut, dan biasanya memiliki bau asam yang kuat.
Dimana terjadinya lindi
Lindi yang berasal dari TPA menjadi masalah sangat tergantung pada apa yang terjadi pada saat terbentuk. Banyak tempat pembuangan akhir modern dirancang dengan saringan dan saluran khusus sehingga limpasannya dapat tertampung secara tidak membahaya dan diproses, namun sayangnya hal ini tidak selalu terjadi. Jika pengelola TPA tidak melakukan apa-apa, lindi biasanya akan lolos masuk ke tanah atau di sekitar lokasi pembuangan.
Masalah lingkungan
Yang namanya bahan kimia selalu dapat berkontribusi terhadap kontaminasi air dan tanah serta penurunan kualitas air di bumi. Tanaman tidak akan berkembang dan lebih rentan terhadap penyakit pada saat terdapat polutan di sekitar lingkungan yang membuatnya tidak seimbang. Sebagian besar sumber air dunia berasal dari tanah, dan penetrasi kimiawi ke akuifer bawah tanah dapat menyebabkan munculnya polutan berdampak pada penyakit, dalam beberapa kasus bahkan kematian.
Lindi yang sampai masuk ke badan sungai dapat meracuni ikan dan menyebabkan mutasi genetik dalam kehidupan laut. Jika bahan kimia berbahaya sampai ke lautan terbuka, efeknya bisa menghancurkan, merusak ekosistem laut yang rapuh dan menyebabkan kerusakan berpotensi tidak dapat mengembalikannya kembali seperti kondisi semula.
Pencegahan dan pengolahan
Pemerintah dan daerah mengharuskan stersedianya TPA yang dilengkapi dengan pengumpulan, penyimpanan, dan pengolahan lindi. Dalam kebanyakan kasus, dibangun tempat penumpulan lindi berupa saluran pembuangan yang memiliki lapisan kedap pada sisi dan di bagian bawah yang terbuat dari plastik keras atau bahan yang tidak korosif. Saluran pipa pembuangans dan sistem penyaringan umumnya digunakan, walaupun mahal dan memerlukan pemantauan secara teratur agar efektif.
Di kebanyakan tempat, cairan yang dikumpulkan harus diolah dan dipantau secara berkelanjutan. Dibutuhkan peraturan yang biasanya mengharuskan pengelola TPA untuk mengisolasi bahan kimia dan senyawa organik yang mudah menguap, lalu menyaring dan mensterilkan cairan untuk menetralkan senyawa berbahaya. Setelah melewati proses tersebut, lindi dapat diolah lanjutan dengan cara yang mirip dengan pengolahan limbah dan kemudian dilepaskan dengan aman ke lingkungan sebagai air limbah.
Tempat penimbunan sampah yang lebih tua sebaiknya dibangun ulang untuk memastikan mempunyai bangunan pengumpul lindi yang baru dan kedap air atau jika memungkinan dipindahkan ke tempat lain. Sering terjadi bahwa biaya untuk menggali TPA lama butuh biaya sangat mahal sehingga perlu ditutup oleh pemerintah, namun yang perlu dipastikan adalah tidak akan terjadi apa-apa dalam jangka waktu cukup lama. Hal ini menjadi perhatian khusus di negara berkembang dimana sumber daya langka dan lahan tidak selalu mudah diperoleh. Bahkan saat lokasi TPA yang bermasalah digali dan dipindahkan atau disiapkan dengan benar, kerusakan mungkin telah terjadi dan mungkin diperlukan waktu bertahun-tahun sebelum area tersebut dapat pulih sepenuhnya.
Salam Hijau,
Trimo Pamudji Al Djono