Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2018, sebuah pesan penting tentang kesatuan (oneness). Kembali kita mengingat isi sumpah pemuda:
- Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
- Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia
- Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Hampir seabad yang lalu sekelompak anak muda yang memiliki visi besar dan berani keluar dari sangkar-sangkar kecil pemikiran mereka yang membelenggu ketidak-bersatuan seperti sangkar kesukuan, bahasa dan adat, kedaulatan kecil, dan keliyanan atau mengganggap dirinya beda masuk dalam alam lebih luas kesatuan dimana keliyanan (otherness) tersebut sudah tidak lagi memiliki tempat.
Keragaman adalah buah dari kesatuan yg lebih hakiki. Kesatuan kita sebagai bangsa. Namun generasi penerus seringkali senang memunculkan keliyanan-keliyanan yg berasal dari tahayul prasangka-pransangka baru sehingga bangsa yg satu menjadi terbelah dan bingung. Keliyanan ini banyak berasal dari munculnya perbedaan dalam organisasi agama, partai prolitik, hobby, komunitas, alumni, dan sebagainya. Bukannya perbedaan yang malah membuat mereka kaya dan sadar bahwa perbedaan memiliki makna agung atas besarnya ciptaanNYA, namun malah menjadikannya sumber permusuhan dan perkelahian.
Mungkinkah hari ini kita dipanggil untuk menyadari adanya kesatuan yang lebih luas. Kesadaran diri bahwa sesungguh dunia kecil yang berwarna-warni ini adalah rumah bagi kita semua. Sepertinya kita mulai sadar bahwa masalah besar didepan kita yg menuntut kesatuan yg lebih besar justru menjadi perlu dihadapi bersama dalam kesatuan (oneness) seperti: Climate change, ocean plastic pollution, economic instability, global security, dan terorisme.
Semoga muncul anak-anak muda dan orang tua berjiwa muda yang memiliki visi dan mencintai kemanusiaan menjawab solusi atas segala permasalahan yang bakal terjadi di depan mata. Let the time answer!
Tidak ada kamu dan saya, yang ada adalah KITA yang satu.
Pictures source: Gocoresvlaues
Salam,
George Soraya (Pemeduli Kesatuan)