Tahun 2015 ini adalah tahun terakhir pencapaian MDGs di Indonesia. Namun hingga saat ini ternyata capaian akses air minum dan sanitasi masih belum memuaskan terkait dengan target angka yang sudah dicapai maupun gap yang masih ada.
Jika bicara angka capaian, walaupun sudah ada hasilnya namun masih banyak catatan yang perlu dikritisi terkait dengan akurasi angka tersebut.
Anggap saja angka capaian saat ini benar adanya, pemerintah masih mempunyai pekerjaan rumah cukup besar untuk menutup gap yg masih ada. Sementara program MDGs sudah berakhir tahun ini. Bagaimana kelanjutannya?
Ternyata pemerintah tidak tinggal diam terbukti dengan diluncurkan program Universal Access untuk 5 tahun ke depan hingga 2019. Universal Access ini diinisiasi oleh Bappenas dimana turunannya diterjemahkan sendiri oleh masing-masing kementerian. Kementerian Pekerjaan Umum melalui Ditjen Cipta Karya merespons cepat Universal Accesa tersebut melalui slogan 100-0-100, yang berarti tercapainya akses 100% air minum, bebas kumuh, dan 100% bebas buabg air besar sembarangan.
Melalui Lokakarya Perumusan Strategi Program Pembangunan AMPL Perdesaan Berbasis Masyarakat Menuju Universal Access 2019 yang diselenggarakan pada 5-7 Mei 2015 di Jakarta, pemerintah ingin mempercepat capaiannya melalui program Pamsimas. Pamsimas yang akan masuk fase ketiga (PAMSIMAS 3) segera diluncurkan pada tahun 2016 dengan target layanan ke 33 provinsi dan hampir 400 kabupaten. Pamsimas menjadi program andalan Pemerintah Indonesia yang dijadikan kendaraan untuk mencapai Universal Access 100-0-100 pada tahun 2019 merupakan program yang sudah ada sejak 2008 dan sudah hampir 12 ribu desa mendapat layanan air minum dan sanifasi lebih baik.
Namun demikian, banyak pihak masih mengkritisi Pamsimas agar bisa bisa berbuat lebih banyak agar pelaksanaannya lebih optimal. Pamsimas diharapkan memberi solusi terbaik terhadap permasalahan pembangunan air minum dan sanitasi perdesaan. Perlu ada inovasi terkini agar pendekatan Pamsimas dapat mengakomodasi segala permasalahan di desa. Menu Perluasan, Pengembangan, dan Optimalisasi audah cukup baik dan berhasil diterapkan sejak di Pamsimas 2. Pada Pamsimas 3 diharapkan ada inovasi baru agar Pamsimas dapat membantu segala permasalah air minum dan sanitasi di desa.
Salam,
Ipehijau